mamahebat.com

Rumah Bidan Rina, Gentlebirth Nyaman dan Minim Trauma

Melahirkan Nyaman Minim Trauma di Rumah Bidan Rina

Assalamualaikum bun, terimakasih masih setia membersamai bundacenters. Baiklah untuk kali ini kita akan membahas tentang melahirkan secara normal. Lebih tepatnya ini pengalaman pribadiku ya bun.

Siapa sih yang tidak ingin melahirkan secara normal?

Tentu hampir semua wanita ingin melahirkan secara normal. Selain minim trauma, ternyata juga membawa dampak yang sangat hebat lho baik untuk bayi maupun untuk ibunya. Selain pemulihan yang lebih cepat, bonding ibu dan anak lebih maksimal, dan juga bayi mendapat lebih banyak bakteri baik melalui jalan lahir yang dapat membantu membangun sistem imun mereka serta masih banyak lagi manfaat melahirkan secara normal.

"Tubuh seorang wanita telah didesain untuk dapat melahirkan" - Bidan Kita

Melahirkan ibarat melakukan lomba lari maraton. Harus ada persiapan dan ilmu pengetahuan yang matang. Sehingga ada energi yang kuat untuk bisa mencapai finis.

Kehamilan Pertamaku

Ini kehamilan anak pertamaku. Sejak menjadi ibu hamil, aku sangat aktif mencari tahu informasi apapun terkait ibu hamil, janin, dan melahirkan. Awalnya aku berfikir ah melahirkan secara cesar saja, kan aku minus. Namun setelah membaca berbagai macam artikel penelitian, speertinya aku mengurungkan niatku karena takut trauma hehe. Ketakutan itulah yang mengantarkanku bertekad kuat untuk melahirkan secara normal ditengah kondisiku yang kata beberapa dokter tidak memungkinkan.

Tekad itu ternyata memberikan energi ya. Hampir setiap hari aku membaca buku ibu hamil, membaca buku KIA, mempraktikkan, hingga mencari informasi provider yang pro melahirkan secara normal. Di tiga bulan pertama, aku memeriksakan kandunganku di salah satu klinik yang sepertinya kurang profesional, ya feeling ini yang membuatku berhenti memeriksakan kandungan ku kesana. Tidak berselang lama, aku diberitahu salah satu temanku sebut saja Ummu Ghumaysha, mashaAllah kalau mengingat kebaikannya kembali terharu hati ini. Aku diberitahu beliau bahwa ada bidan shalihah di Malang yang pro sekali melahirkan secara normal. Langsung aku cek instagram nya. MashaAllah review nya bagus-bagus.

Karena saat itu Covid 19 sedang merajalela, jadi pemeriksaan kehamilan sangat dibatasi. Sering tidak mendapat antrian karena memang full sekali. Sehingga aku baru memeriksakan kandunganku di Rumah Bidan Rina di usia ke 5 bulan. Sebelum periksa setiap malamnya aku selalu reservasi terlebih dahulu agar ada tiket masuk untuk berkonsultasi. Disana tidak hanya diperiksa saja, tetapi juga diberikan tugas-tugas serta wejangan. hehehe. Tugas nya ini malah aku anggap sebagai target, misalkan jalan kaki, makan bayam, makan kurma, minum VCO, dan masih banyak lainnya. Sampai ngga terasa kehamilan sudah memasuki usia 7 bulan.

Di kehamilan usia 7 bulan aku cek ke laboratorium. Bumil jangan lupa cek juga ya, kalau aku karena kelupaan sehingga baru cek di usia 7 bulan. Kebetulan aku melakukan cek lab di salah satu unit kesehatan. Setelah hasil nya keluar, aku dinyatakan anemia. HB ku sangat rendah, hanya 9 dari 12. Dan kesedihanku bertambah ketika salah satu tenaga kesehatan di tempat ku cek lab mengatakan "wahh ini gabisa normal mbak, daripada pendarahan. Lagian kamu juga minus, HB rendah, ini placenta juga menutupi jalan. Mending langsung reservasi dipersiapkan lahiran cesar aja. Untuk keselamatan ibu dan bayinya".

Makdegg, pulang dari cek lab aku nangis.

Kesedihan ku malah membuatku bangkit. Aku masih bertekad melahirkan secara normal. Aku cari tahu dampak anemia, apakah anemia bisa melahirkan secara normal, cara mengatasi anemia dan segala sesuatu tentang anemia, mata minus serta placenta.

Keesokan harinya aku memeriksakan kandunganku dengan membawa surat hasil lab dari unit kesehatan. Aku menceritakan kegelisahanku sambil menahan air mata. Kebetulan saat itu yang menanganiku Bidan Finta, beliau memberikan aku motivasi dan semangat dna tak lupa resep agar Hb naik secara maksimal. Makan buah bit, makan bayam, makan hati ayam, minum air putih, dan masih banyak lainnya. Beliau juga mengatakan "semua ditangan Allah, Allah melihat usaha kita, berserah diri dan ikhlas ya shalihah. Tetap berprasangka baik, tetap affirmasi positif. Semangat".

Di Trimester tiga ini aku lebih fokus ke menaikkan HB dan selalu sounding ke dede bayi, "apapun yang terjadi, jalan keluarnya lewat bawah sini ya dek. Kamu pasti bisa kok. Placenta nya geser geser dikit ya biar kamu bisa keluar lebih luas. Bunda terus berusaha. Kita sama-sama bekerjasama ya" Sounding itu terus aku lakukan sembari sujud dan jongkok. Tiap selesai sounding aku tanyakan lagi ke janinku "dede paham yaa, kalo paham gerakin dong badannya" eh dia gerak beneran dong heheheh. Luar biasa ya.

Sambil menunggu HPL aku juga sudah membuat birth plan. Birth plan ini sangat berguna lho, ini memberikan kita keleluasaan memilih melahirkan impian versi kita selain itu kita juga jadi tahu apa sjaa yang dibutuhkan ketika ternyaa satu planning tidak terlanksana lalu ini juga yang membuat Bidan tahu keinginanmu sehingga kamu bisa nyaman dan bahagia setelah melahirkan. Kalau bahagia kan ASI bisa ngocor terus heheehe. Kira kira beginilah bentuk Plan birth ku waktu itu.


 

Tidak terasa sudah mendekati HPL, qadarullah HB ku belum juga naik, placenta juga belum begitu menunjukkan peningkatan. Sedikit putus asa dong saat itu. Saat diruang periksa, dengan suara menahan tangis aku menanyakan ke Bidan Rina.

"Lalu bagaimana jika saya harus cesar, saya tidak mau cesar."

Beliau tersenyum dan mengatakan "Sabar dan ikhlas, serahkan semua ke Allah. InshaAllah ada jalan tebaik. Masih ada waktu untuk ikhtiar lagi. Semangat."

Sepulang dari Rumah Bidan Rina, aku kembali semangat lagi. Dan melakukan berbagai kegiatan yang dianjurkan, mengkonsumsi makanan yang di anjurkan. Meskipun sebenarnya aku sudah tidak semangat. Tapi Alhamdulillah aku dikelilingi orang-orang yang baik. Suamiku selalu memberikan dukungan penuh, ummu ghumaysha memberikan perhatian penuh, orangtuaku selalu menefon dan mendoakan ku Alhamdulillah. Semangat kembali terisi dan siap melanjutkan perjuangan.

Tibalah di HPL, ternyata HPL ku mundur satu minggu. Alhamdulillah masih ada waktu untuk ikhtiar. Tiga hari sebelum HPL, Hb ku masih 6 dari 12. Seddih ya bun, tapi tetap optimis. Aku makan nanas, makan tape, makan semua yang bisa merangsang kontraksi dan meningkatkan HB heheheh. Tepat 7 hari setelah kemunduran HPL. Aku mengeluarkan flek darah. Tapi, saat itu aku snatai saja. Aku berangkat berwisata. Jalan-jalan agar rileks. Saat sampai tempat wisata, aku sedikit merasakan nyeri tapi tidak begitu terasa saking senangnya berwisata.

Keesokan harinya setelah pulang dari tempat wisata, aku merasakan nyeri yang begitu aduhayy. Kupikir apakah ini efek kebanyakan nanas, sehingga sakit perut ? hehehe. Eh ternyata engga dong buibu. Ini kontraksi. Setelah tahu itu kontraksi, aku tetap tenang dulu. Masak, nyapu, jalan jongkok sambil berdzikir, dan yaaa pokoknya melakukan aktivitas yang dianjurkan. Hingga aku merasa kontraksi sudah semakin intens. Sempet nangis bombai dong hehehe. Karena aku minta maaf ke suamiku, pamitan izin melahirkan.

"Maafin dosa-dosaku ya selama jadi istrimu belum bisa memberikan yang terbaik".

Eh suami ikut nangis,

"jangan ngomong gitu, kamu bisa, kamu sehat, kamu pasti selamat". Sambil pijit-pijit punggungku dia terus mengusap air matanya ehehehehe. aduh suamikuuu, luv yuu. Kontraksi sudah semakin intens, lalu suami mengajakku berangkat ke Rumah Bidan Rina. Aku belum mau karena nunggu nanti aja, tapi suami yakin kalau sudah waktunya ke Bidan. Awalnya niat nya hanya periksa saja, kalaupun nanti belum pembukaan kami akan pulang. Qadarullah, ternyata sesampainya disana di cek VT sudah pembukaan 6. Baiklah kami memutuskan stay di kamar, karena kebetulan kamar tinggal satu. Saat itu kira-kira pukul 22.00. Sesuai birth plan ku, saat kontraksi aku ingin makan jajan yang aku suka hehehe. Dijam segitu, suamiku pergi ke supermarket beli jajan yang aku inginkan yeheee. Alhamdulillah. Setelah melalui kontraksi, eh ketuban ku pecah. Suamiku segera memanggil Bidan. Dan Alhamdulillah saat itu bidan Fardan stay. Sekitar pukul 01:10 dini hari aku masuk ruang bersalin. Sesuai birth planku, aku ingin melahirkan dengan ditemani lantunan murottal. Ruang bersalin sudah didesain nyaman dan lantunan murottal menambah kesan sejuknya. Aku mengejan dengan senyum pokoknya. Atur nafas. Sesuai apa yang aku pelajari sebelum melahirkan, bahwa di usahakan mengejan dengan senyum. Apalagi kondisiku minus.

Alhamdulillah pukul 01:44 anakku lahir. Alhamdulillah, ya Allah. Suatu keajaiban bukan?. Bidan Fardan langsung menempelkan Bayi di dadaku. Kami dibiarkan IMD dengan penundaan pemotongan tali pusat. Yang lebih ajaib lagi, ngga sobek lho. 

Alhamdulillah, birth plan ku terlaksana. Melahirkan di Rumah Bidan Rina. Setelah aku dan anakku di bersihkan aku kembali ke kamar untuk beristirahat. Matahari mulai terbit, tak terasa sudah pagi. Aku tidak mengingat betul sarapan pagi itu. Intinya ada menu olahan daging, sup, dan minuman hangat. Sekitar pukul 10.00 aku dipijat agar rileks dan melancarkan Asi. Sekitar pukul 11 anakku diajak sesi foto Newborn. Wahh, lucu banget lho. Dan ini sudah include dengan biaya melahirkan. Setelah merasa cukup pulih, aku memutuskan pulang kerumah. Sekitar pukul 03.00 sore aku pulang.

Tips Gentlebirth Nyaman dan Minim Trauma

1. Pengetahuan adalah kunci 

Rajin belajar dan mencari tahu berbagai macam yang berhubungan dengan hamil dan melahirkan. Mengapa kita wajib tahu ? agar bisa mempersiapkan diri sekaligus tidak mudah terintervensi oleh orang lain. Tidak mudah gupuh ketika diintervensi. Bumil wajib tenang. 

2. Partner Sharing

Mencari partner sharing yang sepemikiran. Bisa teman, bidan, ibu atau suami. Ceritakan dan tanyakan apa saja yang tidak dimengerti. Sharing tentang kondisi yang dialami bermanfaat juga untuk mendapat penanganan yang tepat. 

3. Suami Wajib Terlibat

Bumil wajib berbagi pengetahuan tentang Gentlebirth dengan suami. Karena suami adalah pendamping saat melahirkan. Support orang-orang sekitar mempengaruhi keputusan kita kedepan. Mau cerita sedikit ya. Aku pernah dengar cerita seorang bumil mau melahirkan, ia datang ke klinik bersalin tapi masih pembukaan satu. Si suami karena tidak pernah belajar tentang persalinan dan printilannya. Akhirnya gupuh, gelisah, dan tidak tenang. Istrinya ingin sekali melahirkan normal, namun karena tidak sabar menunggu pembukaan dan kurang pengetahuannya. Si suami memutuskan untuk meminta surat rujukan ke rumah sakit agar segera dilakukan operasi. FYI saat itu tidak ada indikasi medis yang mengharuskan istri untuk cesar, ia sehat dan sebetulnya bisa untuk Gentlebith. dari sini kita belajar bahwa suami yang nantinya menjadi pendamping melahirkan harus tahu apa itu persalinan dan segala yang berhubungan dengan itu. 

4. Rajin Olahraga, makan bergizi, minum air putih

Ini wajib ya bun. Olahraga itu untuk kesehatan dan kebaikan semuanya. Jalan kaki, jongkok, dan sujud itu kegiatan wajib yang minimal wajib dilakukan sehari sekali. Jangan lupa makan yang bergizi, minum vitamin serta minum air putih yang cukup. 



5. Affirmasi Positif

Affirmasi positif memberikan dampak yang luar biasa lho bun. Jangan pernah putus asa. Kamu kuat, kamu bisa. Semangat. 

6. Minta Doa Orangtua 

Ini penting ya, karena doa orangtua selalu mustajab menembus langit. Ketika lagi hamil kurang-kurangin berselisih dengan orangtua. Baik orangtua maupun mertua. Jika memang berselisih, sebaiknya mengalah dulu untuk sementara waktu. Semangat ya bumils. 

7. Minta Doa Suami 

Minta doa suami selalu ya, mulai trimester 1 sampai trimester akhir. Minta doa semoga diberikan kelancaran. Dan minta maaf apabila pernah melakukan kesalahan yang mungkin belum termaafkan.

Rumah Bidan Rina

Adalah bu Yulis Indriana, atau kerap disapa bidan Rina. Beliau adalah Founder dari Klinik Rumah Bidan Rina. Klinik yang berlokasi di Jalan Simpang Kalpataru no 3 Malang. Visi dan misi Klinik ini adalah Mendampingi Dan memfasilitasi kehamilan Dan persalinan secara sehat, aman Dan nyaman. Ada banyak layanan yang ditersedia di Rumah Bidan Rina, apa saja itu, yukk simak:

1. Periksa Kehamilan

2. Persalinan

3. Imunisasi

4. Pemeriksaan anak sakit

5. Konsultasi menyusui

6. Konsultasi tumbuh kembang bayi

7. Prenatal message

8. Baby message

9. Prenatal yoga

10. Hypnotherapy

11. Terapi induksi alami

12. Terapi sunsang

13. Terapi kepala masuk panggul

14. Pelayanan kb, suntik dan IUD

Semua layanan harap reservasi dulu ya bun, karena memang seantri itu hehehe.

Kalau melahirkan disana dapat apa aja sih mba?

Buanyak bun, sepengalamanku ya. Aku melahirkan tahun 2020 fasilitasnya ada :

1. Pelayanan yang nyaman

2. Kamar nyaman kamar mandi dalam + water heater

3. Makan

4. Pouch lucu

5. Goodie bag

6. ASI Booster

7. Foto Baby newborn

8. Barang sekali pakai

9. Konsultasi pasca melahirkan

Banyak kan bun, nah itu mangkanya Alhamdulillah banyak yang cocok disana. Ntah kalau tahun-tahun berikutnya Bisa jadi fasilitasnya ditambah lagi hehehe. Info lebih lanjut bisa chatt admin nya ya.

Semangat ya bumil, semoga dimudahkan melahirkannya, dimudahkan semua urusannya. Sehat selalu tetap produktif ya. Ibu hamil bukan orang sakit, jadi harus tetap produktif. Luv yu. semoga bermanfaat.


Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh
Mamahebat
Islakhu Lukluil Machnunah. Seorang Mama muda yang baru saja terjun dunia menulis. Ingin menebar manfaat melalui tulisan.

Related Posts

Post a Comment